#BAZNAS #KOTABANJAR #zakat #manfaatzakat
Keistimewaan Bulan Muharra
30/07/2025 | Humas - SDMDalam penanggalan Islam, Muharram memiliki kedudukan khusus di sisi Allah SWT. Bahkan, bulan ini termasuk ke dalam empat bulan haram (suci) yang dimuliakan oleh Allah, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalibadah dan menjauhi segala bentuk dosa.
1. Termasuk dalam Empat Bulan Haram
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram... (QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Disebut "haram" bukan karena sesuatu yang dilarang, tetapi karena bulan-bulan ini dimuliakan. Di dalamnya, umat Islam dilarang keras melakukan perbuatan zalim atau dosa. Sebaliknya, amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.
2. Muharram Dijuluki sebagai Syahrullah (Bulan Allah)
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.(HR. Muslim no. 1163)
Penyebutan bulan Allah menunjukkan keistimewaan dan kemuliaan yang tinggi, karena jarang sekali nama bulan disebut dengan idhafah (kepemilikan) langsung kepada Allah. Ini menandakan bahwa Muharram adalah bulan yang sangat dicintai oleh Allah.
3. Anjuran Puasa di Bulan Muharram, Terutama Puasa Asyura
Salah satu amalan utama di bulan Muharram adalah puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini memiliki nilai pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim no. 1162)
Agar lebih sempurna, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, atau 10 dan 11, guna menyelisihi kebiasaan orang Yahudi yang hanya berpuasa di hari ke-10.
4. Momen Bersejarah: Selamatnya Nabi Musa AS
Hari Asyura juga merupakan hari bersejarah di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Dalam hadits disebutkan bahwa ketika Rasulullah tiba di Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, beliau bertanya alasannya. Mereka menjawab:
Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Firaun beserta pengikutnya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. (HR. Bukhari no. 2004)
Kemudian Rasulullah bersabda:
Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian. Maka Rasulullah pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa juga. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Momentum Hijrah dan Evaluasi Diri
Karena bulan Muharram menandai awal tahun Hijriyah, ini menjadi momen penting bagi setiap Muslim untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) dan menyusun rencana amal kebaikan di tahun yang baru. Hijrah tidak hanya dimaknai secara fisik, tetapi juga hijrah dari keburukan menuju kebaikan.
